Terinspirasi dari buku Sakinah Bersamamu karya mbak Asma Nadia, yang membahas tentang sifat jujur :) Disana diceritakan seorang ibu yang menyuruh anaknya berbohong kepada tukang kredit karena dia sedang tidak mempunyai uang untuk membayar cicilan kreditannya.
Berbicara tentang jujur, memang sebuah keadaan yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diterapkan. Kadang-kadang, ada kebohongan kecil yang terselip dalam pembicaraan yang terkadang tidak semua orang meyadarinya. Bahkan ada yang menghalalkan kebohongan dengan alasan bohong untuk kebaikan.. Hmm, tetep aja yang namanya bohong yah bohong kan? Hehehehe
Kadang kala kita lupa, selalu menganggap anak-anak adalah seorang insan yang tidak tahu (atau bahkan tidak perlu tahu?) apa-apa. Anak-anak adalah manusia kecil, yang mempunyai hati, perasaan, dan juga pikiran, dimana didalam otaknya banyak ruangan yang masih kosong, yang bisa digunakan untuk merekam segala kejadian di sekelilingnya. Kejadian baik dan buruk akan sangat mudah terekam didalam pikirannya, dan akan selalu teringat bahkan bisa sampai seumur hidupnya. Jadi, memberikan penjelasan yang bisa dia terima dengan kemampuan akalnya merupakan hal yang penting dalam mendidik anak sejak dini.. Sayangnya ada orang tua yang suka malas untuk menjelaskan sesuatu kepada anaknya sehingga dia jawab seadanya supaya si anak diam dan tidak bertanya lagi. Aduh Bu, ngga gitu dong caranya mendidik anak :(
Apa yang ditulis mbak Asma didalam bukunya, memang adalah kejadian yang sehari-hari banyak kita temui. Misalnya anak yang merengek minta mainan, kemudian karena harga mainannya mahal, terpaksalah si Ibu berbohong supaya si anak diam Ada juga yang terbiasa menakut-nakuti anak dengan cara memunculkan imej hantu sehingga si anak menjadi penakut dan berpikir bahwa hantu adalah nyata. Hal yang juga biasa terjadi adalah kalau si anak berbuat kesalahan, orang tua akan tertawa serta mencela didepan orang banyak yang akhirnya menyebabkan si anak menjadi pemalu dan kurang percaya diri L
Satu kejadian yang sempat membekas di hati saya adalah ketika ada seorang ibu, wanita karir, terpaksa membohongi anaknya dengan berkata ini dan itu ketika dia akan berangkat bekerja supaya si anak tidak rewel dan menangis saat ditinggal dengan pembantunya. Pertama-tama, trik tersebut akan manjur bagi si anak, tapi beberapa waktu kemudian, trik tersebut sudah basi buat si anak. Akibatnya si anak ngga percaya lagi dengan omongan ibunya.. Sedih ngga sih, kalo anak ngga percaya sama ibunya sendiri??
Ohya, dulu pernah suami saya (MA), sedang mainan tembak2an sama zebby dan pura-pura mati. Langsung saya jawil MA dan berbisik ke dia, bahwa saya ngga setuju dengan adegan pura-pura mati itu. Kenapa?? Karena saya ingat kejadian yang menimpa Michael Jackson saat meregang nyawa, merasa kesakitan dan anak2nya tertawa karena anak-anaknya berpikir, ayahnya sedang bercanda. Padahal saat itu, MJ memang sedang merasakan kesakitan yang akhirnya merenggut nyawanya itu. Ya, semua akibat dulunya MJ suka bermain dengan adegan pura-pura kesakitan seperti itu, sehingga saat MJ merasakan kesakitan sungguhan, anak-anaknya tidak percaya. Mengerikan kan?
Kejujuran merupakan hal dasar yang sangat penting untuk dipupuk dari kecil. Jadi jangan pernah memulai sebuah kebohongan terhadap anak karena akan ada kebohongan kedua dan seterusnya. Jangan pernah malas untuk melayani pertanyaannya karena anak-anak adalah insan yang sedang berkembang, yang memiliki rasa keingin tahuan terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mari kita didik anak-anak kita supaya kelak menjadi manusia yang baik, jujur dan amanah.