Cerita sedih ini gue kutip dari tulisan editor di Majalah Pa&Ma (Pn. Liza Ali) keluaran Karangkraf Sdn. Bhd. Malaysia edisi bulan Juli 2004...Gini ceritanya..:
Sepasang suami istri terkejut melihat mobil yang baru setahun dibelinya telah tergores paku. Si ayah yang belum masuk ke dalam rumah menjerit "Siapa yang melakukan ini?" Si anak yang bernama Ita pun menjawab dengan manjanya "Ita yang bikin, Yah..Cantik kan?"
Si ayah yang sudah kehilangan kesabaran segera mengambil ranting kecil pohon di halaman rumahnya, terus dipukulnya telapak tangan Ita dengan keras dan berulang-ulang..Setelah puas, dipukulnya lagi bagian belakang tangan Ita. Si ibu cuma mendiamkan diri, sepertinya dia setuju dengan apa yang sudah dilakukan si ayah..
Keesokan harinya, tangan Ita membengkak. Pembantu rumah yang mengadukannya. "Kasih aja obat" kata si ayah..Memasuki hari keempat,pembantu rumah memberi tahu kalau badan Ita panas dan suhunya tidak kunjung menurun. Akhirnya sore itu, Ita dibawa ke klinik..
Sampai di klinik, ternyata dokter yang praktek disana memberikan surat rujukan untuk membawa Ita ke RS karena kondisinya yang semakin memburuk. Setelah seminggu opname di ruang perawatan anak, dokter memberikan kabar kepada ayah dan ibu Ita.."Tidak ada pilihan lain..katanya yang telah menyarankan agar tangan Ita segera diamputasi. "Tangannya sudah bernanah, demi nyawanya tangan perlu diamputasi dari siku ke bawah"
Setelah siuman dari bius operasi, Ita meratap "Ayah, kembalikan tangan Ita. Ita janji ngga akan melakukannya lagi. Gimana ita kalau makan? Juga kalau main? Ita janji ngga akan ngegores mobil ayah lagi", katanya dengan nada memelas..
Ayah dan ibu Ita lemas lunglai mendengar permintaan anaknya yang ngga akan pernah bisa dipenuhinya..
So, para ayah dan bunda..how do you think about it?
Barang semahal apapun bisa kita cari..tapi anak tetap yang utama..pikirkan masa depan anak kita..Letakkan kasih sayang dalam hati untuk buah hati kita tercinta..
Dear para ayah bunda..renungkanlah cerita ini..
Belum terlambat untuk mengubah semua..
4 comments:
wah iya ge, dulu pernah baca crita ini langsung sedih...
baedeweh, makasih banyak yah ucapan ultah untuk patjarku tertjintah :D
Astaghfirullah... mo nangis ih bacanya, pas baca aku lagi gendong rasheed lagi... insya allah aku inget2 terus deh itu cerita... jadi gak main pukul sama anak...
bagus tuh ceritanya, sering2 ya, buat ingetin kita2 sbg orang tua...
salam kenal ya. soalnya kayaknya aku baru pertama kali deh kesini, lebih yakinnya baru kali ini juga baca yang ada dibelahan Malaysia sana, selain Riri.
any way, thanks sudah berkunjung ke blognya kami.
Iya itu yang dipakai Michael baju khas Melayu, berhubung belum punya songket ya sarung kecil biasa aja yang dipakai..hehehe, tapi sudah mewakili kan?.
Kebetulan Aku asli Minang-Malaysia, dan Papanya orang Bugis-Toraja.
Itu ceritanya aku juga baca dengan versi lain,si Ryan yang dijatuh dan ayahnya nggak ngubrisin anaknya ngeluh kesakitan, maksudnya jangan manja, tapi akhirnya Ryannya, wafat..dan ortunya baru nyesal.
Nyesal kemudian tiada guna, tapi kadang kita nggak sadar juga sih kalau anak sudah kelewat nakal..mudah mudahan aku selalu sadar untuk tidak melakukan dan menyepelekan keluhan anak anakku..Amien
Ih.. sedih ya.
iyah, insyaAllah, ngga akan main tangan deh sama anak2ku. cukup sama nyamuk2 kecil yg kadang ada menghirup darah segaranya syifa aja dehh.. huheuhee.. :))
Post a Comment