Thursday, December 01, 2011

Kisah Tukang Sayur

Pagi ini saya berangkat ke pasar pagi. Sebenernya jarang-jarang juga sih saya ke pasar pagi karena biasanya saya belanja mingguan ke pasar malam. Pasar malam di Malaysia menjual berbagai keperluan mulai dari bahan mentah, makanan mateng sampai baju dan tas. Apa aja nemu deh disana.

Saya beli sayur di sebuah kios yang penjualnya orang Melayu. Tadinya berasa agak gimana gitu, karena yang antri di kasir panjang banget, tapi udah kepalang barang-barang yang ada di keranjang saya udah banyak dan saya males ngembaliin ke tempat semula. Latihan sabar hehehe..

Sembari berada di antrian, saya mengamati apa yang pakcik kasir lakukan terhadap belanjaan. Sebelum dia masukkan bahan makanan dan bumbu-bumbu ke dalam plastik, dia akan teliti betul apakah bahan tersebut layak untuk dijual. Misalkan kalau kita beli kol, dia akan buang beberapa lapis kulit luarnya sampai dia menemukan kelopak kol yang bersih, kemudian baru ditimbang. Serai yang akan dibeli pelanggan, juga akan dipotong bagian atasnya sebelum dimasukkan ke kantong plastik.

Seperti pagi ini, saya membeli seikat bayam dari kios itu. Dia buka ikatan bayam dan dicek batang demi batang dan dipastikan tidak ada bayam yang busuk di dalam ikatan itu. Setelah dicek, bayam tersebut dia ikat kembali dan siap ditimbang.

Subhanallah saya bisa membeli di kios yang pemiliknya seperti ini.

Bukan hanya kali ini saya menemui penjual yang demikian. Ada satu lagi kios langganan saya yang letaknya ngga jauh dari rumah. Kios ini pun ramainya luar biasa. Ternyata pemiliknya pun sama dengan pemilik kedai yang saya ceritakan sebelumnya. Bahkan pemilik kedai yang ini pernah cerita ke saya bahwa dia ngga akan beli sayuran yang kualitasnya jelek.

Jujur, saya kagum dengan mereka. Mereka benar-benar memperlakukan pembeli seperti raja dan tidak mengecewakan para pelanggannya. Bisa dilihat juga dari kiosnya yang setiap hari ngga pernah sepi dari pembeli. Insya Allah, penjual yang demikian akan selalu mendapatkan barokah dari Allah.. :)

2 comments:

Lidya Fitrian said...

senangnya masih ada penjual yg jujur ya mbak

Unknown said...

mungkinnkah di sini masih bisa menemukan penjual seperti itu? semoga aja ya mba :)