Monday, October 03, 2011

Zebby kena flu singapura

Dua hari yang lalu, zebby ngeluh ada bintil putih kayak berair gitu di salah satu sela jari tangannya. Kemudian saya cek, bentuknya mirip sama cacar air, tapi saya mikir, masak kena cacar air lagi? Sebab zebby sudah kena cacar air waktu umur 5 tahun.

Seperti biasa, kalo ada apa-apa, saya langsung minta tolong sama mbah Google, dan hasil penemuan sementara berdasarkan gejala yang tampak adalah Hand Foot Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kuku Mulut Tangan (KMT) atau beken juga disebut Flu Singapura.

Tadi malem saya pergi ke klinik buat konsultasi aja, dan saran dokter adalah harus istirahat lebih, banyak makan minum yang bergizi, sering cuci tangan dan menjaga kebersihan diri. Tidak ada obat karena penyakit ini disebabkan oleh virus dan obat hanya bersifat menekan gejala simptomatik saja.

Apa sih sebenernya penyakit HFMD atau KTM atau Flu Singapura ini?

Hand Foot Mouse Disease (HFMD) atau Flu Singapura atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (PTKM), bukan merupakan penyakit baru. Penyakit ini populer ketika Malaysia, Taiwan dan Singapura terjadi wabah penyakit ini. Bahkan di Singapura, penyakit yang mirip flu ini memakan banyak korban jiwa, sehingga dinamakan Flu Singapura.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Coxsackie virus, suatu virus dari golongan keluarga Enterovirus. Yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.

HFMD merupakan penyakit yang sangat menular melalui pencernaan dan saluran pernafasan. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (?carrier?) seperti lalat dan kecoa.

Penderita terbanyak adalah bayi dan anak-anak (dibawah usia 10 tahun). Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh mereka yang masih lemah. Meski orang dewasa lebih kebal terhadap enterovirus, namun bisa terkena juga.

Penyakit ini biasanya dimulai dengan luka kecil di daerah tenggorokan dan tonsil (amandel). Sementara di daerah tangan, jari, telapak kaki dan daerah popok timbul kemerahan disertai vesikel (lentingan kecil yang berisi air di dalamnya, seperti melepuh). Penderita hanya merasakan sakit yang ringan dan kemerahan akan sembuh dalam 5-7 hari.

Gejala penyakit ini :

  • demam selama 2 - 3 hari, diikuti sakit leher (faringitis)
  • tidak ada nafsu makan
  • pilek dan gejala flu lainnya.
    Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
    Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari, dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang cukup berat tersebut antara lain :

  • Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 C.
  • Demam tidak turun-turun
  • Takikardia (nadi menjadi cepat) - Takipneu, yaitu napas jadi cepat dan sesak
  • Malas makan, muntah, atau diare berulang dengan dehidrasi
  • Letargi, lemas
  • Nyeri pada leher, lengan, dan kaki
  • Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf kranial
  • Keringat dingin
  • Fotofobia

Komplikasi penyakit ini adalah :

  • Meningitis (radang selaput otak) yang aseptik - Ensefalitis (radang otak)
  • Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
  • Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut (Polio-like illness)

Pengobatan :

  1. Istirahat yang cukup
  2. Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada.
  3. Dapat diberikan :
    - Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus
    - Extracorporeal membrane oxygenation
Pengobatan simptomatik :
  1. Antiseptik di daerah mulut
  2. Analgesik misal parasetamol
  3. Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam
  4. Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )

Pencegahan :

  1. Hindari kontak dengan penderita
  2. Cuci tangan setiap kali kontak dengan penderita
  3. dan tingkatkan kebersihan diri sendiri

Penderita sendiri dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dengan cara:

  1. mencuci tangan setelah buang air besar
  2. mengganti popok atau barang apa saja yang terkontaminasi dengan kotoran
  3. tutup mulut atau hidung setiap kali batuk atau bersih
  4. cuci mainan atau barang apa saja yang terkena air liur
  5. jika anak bersekolah, sebaiknya diliburkan.

Untungnya zebby masih mau makan dan minum walau merasa susah nelan.. Semoga cepet sembuh dan bisa balik ke sekolah :)

No comments: