Saya pernah menghadapi seseorang yg bisa dikatakan seorang pecundang. Orang itu juga bukan teman biasa, temen dekat malah. Apa yg seharusnya dia lakukan, dia tidak lakukan padahal semuanya itu masih mungkin dilakukan. Dia tidak bisa menerima kritikan positif dari teman2nya dan malah menganggap dia ikut campur urusan orang. Parahnya lagi, dia suka lari dari masalah dan meninggalkannya begitu saja tanpa berusaha menyelesaikannya. Satu lagi, tidak bisa menjaga amanah yang diberikan orang kepadanya. Naudzubillah.. semoga saya dan keluarga dijauhkan dari sifat2 ini..
Last, akhirnya si pecundang ini menerima hasil dari apa yg sudah dia kerjakan. Dia kembali ke asalnya dengan membawa kegagalan *kalo bisa saya sebut demikian, karena orang lain juga menganggapnya seperti ini*, walau dia menganggap bahwa dia kembali karena terlalu banyak masalah disini. Dan masalah yg disini, masih belom selesai loh.. tapi dia menganggap semua selesai.. hehehehe... manusia yg aneh..
Yang jelas, pecundang2 itu udah jauh dari saya.. Mungkin Allah sendiri juga udah cukup menguji saya selama ini berdekatan dengan orang2 seperti itu. Fitnah2 yang pernah disampaikan ke orang, termasuk menuduh suami saya sedang menjalani S3 secara ilegal di Malaysia, toh berbalik arah.. Allah menunjukkan jalan Nya dengan meluluskan permohonan beasiswa suami yg diurus melalui instansi tempat suami saya bekerja. Kalo dipikir2 hebat kan dia, bisa ngatain studi ilegal, tapi suami saya dapet beasiswa yg diurus sama instansi suami saya bekerja.. Hehehe...
Saya pikir, ya sudahlah.. mereka mungkin masih dalam taraf belajar ke arah pendewasaan diri walau sianya juga hampir 30-an.. Kalo usia tua belom tentu dewasa kan?
Anyway saya dan suami mengucap syukur pada Allah pernah dipertemukan dengan orang2 seperti itu, karena orang2 seperti itulah yg pada akhirnya membelajarkan saya banyak ttg kehidupan..