Monday, December 26, 2011
Ketemu Vina Lagi :)
Alhamdulillah hari Minggu kemaren saya ketemu lagi sama sahabat saya, Vina yang kebetulan suaminya sedang bertugas ke KL. Saya berteman dengan Vina sejak ngeblog tahun 2005, yang awalnya cuma kenal di dunia maya. Karena kami sama-sama tinggal di KL, tipe pertemanan kita dilanjutkan ke dunia nyata sampai pada akhirnya yang bersahabat bukan lagi antara saya dan Vina, tapi antara keluarga saya dan keluarga Vina.
Tahun 2008 Vina dan keluarga pindah ke Perth, Australia. Asli, saya kehilangan dia.. Sampai-sampai saya sempat berniat untuk ngga ketemu sama dia sebelum keberangkatannya hahaha.. Takut nangis :p, tapi akhirnya mau ngga mau saya pengen ketemu. Berat banget rasanya! Eh tapi setelah itu saya hepi karena walaupun Vina pindah ke Perth, hampir setaun sekali dia mampir KL :p, dan kita bisa ketemu :)
Seperti kemarin, saya ketemu Vina lagi. Sekarang dia ngga lagi tinggal di Perth karena suaminya dipindahtugas ke Bandar Seri Begawan, Brunei. Saya seneng banget karena saya dan MA punya cita-cita untuk main ke Brunei lagi, dan bakalan seru kalo disana saya bisa jalan bareng Vina sekeluarga..
Btw ketemu Vina 2 jam serasa cuma 5 menit.. Terlalu banyak yang pengen diobrolin hehehe.. Miss u, Vinaaaa... :)
Friday, December 23, 2011
Hadiah dari Allah
Terima kasih Allah karena sudah memberikan hadiah yang sangat indah, yang sudah lama aku mimpikan, yang sudah aku harapkan sejak beberapa waktu lalu.. Berikan aku kekuatan untuk menjalani hari-hari selanjutnya dan lancarkanlah semua sehingga kelak aku bisa melihat dengan nyata, hadiah yang telah kau berikan :)
Amiiin...
Amiiin...
Monday, December 12, 2011
Dijodohkan di Syurga
Bersumber dari Raja’ bin Umar An-Nakha’i, dia pernah bercerita: “Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dan dia termasuk salah seorang ahli zuhud. Suatu hari pemuda itu singgah di kalangan kaum An-Nakha’ dan di sana dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik.
Sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila oleh kecantikannya. Demikian juga si gadis yang merasakan hal serupa sejak pertama melihat pemuda itu. Si pemuda lalu mengutus seseorang untuk meminangnya, tetapi ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapa saudaranya. Mendengar keterangan ayah si gadis itu, mereka berdua menahan beban cinta yang sangat berat.
Si gadis tadi kemudian mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya: “Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku, dan kerananya, betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mahu datang ke rumahku.”
Setelah membaca isi surat tersebut, si pemuda kacak itu pun berkata kepada utusan wanita pujaan hatinya, “Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan seksaan hari yang besar bila aku sampai derhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.” Pulanglah utusan kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda itu.
Si gadis lalu berkata, “Selamanya aku belum pernah menemui seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah SWT seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak mendapatkan gelaran kemuliaan kecuali dia, sedangkan kebanyakan orang adalah munafik.”
Setelah berkata demikian, gadis itu lalu melepas segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Dia pun memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya. Dan kerinduannya yang mendalam menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhir hayatnya.
Setelah gadis itu meninggal dunia, sang pemuda sering pula berziarah ke makamnya. Pada suatu ketika dia bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan. Pemuda itu pun bertanya, “Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair: Kasih... cinta yang terindah adalah mencintaimu, sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu burung syurga menjauh dan malaikat menutup pintu. Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?” Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair: Aku berada dalam kenikmatan dan kehidupan yang tiada mungkin berakhir berada dalam syurga abadi yang dijaga oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa yang akan menunggu ketibaanmu, wahai kekasih Pemuda itu kembali berkata kepada kekasihnya, “Di sana aku mohon agar engkau selalu mengingatiku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” “Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu.
Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, sehingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab gadis kekasihnya itu. Pemuda itu kembali berkata kepadanya, “Bila aku dapat melihatmu kembali?” “Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” jawab kekasihnya. Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, ia meninggal dunia....
Sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila oleh kecantikannya. Demikian juga si gadis yang merasakan hal serupa sejak pertama melihat pemuda itu. Si pemuda lalu mengutus seseorang untuk meminangnya, tetapi ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapa saudaranya. Mendengar keterangan ayah si gadis itu, mereka berdua menahan beban cinta yang sangat berat.
Si gadis tadi kemudian mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya: “Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku, dan kerananya, betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mahu datang ke rumahku.”
Setelah membaca isi surat tersebut, si pemuda kacak itu pun berkata kepada utusan wanita pujaan hatinya, “Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan seksaan hari yang besar bila aku sampai derhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.” Pulanglah utusan kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda itu.
Si gadis lalu berkata, “Selamanya aku belum pernah menemui seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah SWT seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak mendapatkan gelaran kemuliaan kecuali dia, sedangkan kebanyakan orang adalah munafik.”
Setelah berkata demikian, gadis itu lalu melepas segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Dia pun memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya. Dan kerinduannya yang mendalam menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhir hayatnya.
Setelah gadis itu meninggal dunia, sang pemuda sering pula berziarah ke makamnya. Pada suatu ketika dia bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan. Pemuda itu pun bertanya, “Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair: Kasih... cinta yang terindah adalah mencintaimu, sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu burung syurga menjauh dan malaikat menutup pintu. Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?” Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair: Aku berada dalam kenikmatan dan kehidupan yang tiada mungkin berakhir berada dalam syurga abadi yang dijaga oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa yang akan menunggu ketibaanmu, wahai kekasih Pemuda itu kembali berkata kepada kekasihnya, “Di sana aku mohon agar engkau selalu mengingatiku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” “Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu.
Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, sehingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab gadis kekasihnya itu. Pemuda itu kembali berkata kepadanya, “Bila aku dapat melihatmu kembali?” “Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” jawab kekasihnya. Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, ia meninggal dunia....
Sunday, December 11, 2011
Kasihanilah Si Miskin..
Saya sedih.. Iyah saya sedih saat saya mendengar ada seorang teman suka menghina orang miskin...
Ngga ada seorang pun di dunia ini yang minta dilahirkan miskin. Si miskin dan si kaya, semuanya diciptakan Allah untuk hidup berdampingan, berbagi dan saling mengasihi. Mereka diciptakan bukan untuk saling menyakiti, dimana si kaya bisa menghina si miskin seenaknya sampai si miskin merasa tersakiti. Si kaya diciptakan untuk bersedekah membantu si miskin sehingga si miskin juga bisa ikut menikmati rezeki yang Allah berikan kepada si kaya.
Belum tentu orang yang minta bantuan itu adalah orang miskin.. Belum tentu orang yang berpakaian sederhana itu orang miskin.. Belum tentu orang yang hidup hemat adalah orang miskin.. Belum tentu orang yg tidak suka menceritakan kekayaan dirinya itu adalah orang miskin.. Belum tentu orang yang yang kelihatan bersahaja itu adalah orang miskin.. Dan juga belum tentu anak-anak di sekolah yang meminta atau ingin mencicipi makanan temannya itu adalah orang miskin!
Siapa sih kita ini? Kita ini cuma makhluk Allah yang sangat kecil, sangat lemah dan sangat tidak patut untuk sombong.. Karena yang layak untuk sombong hanya Allah semata. Kita ngga usah merasa sok kaya karena yang Maha Kaya adalah Allah.. Tanpa rezeki dari-Nya, kita ngga akan pernah punya apa2. Dan semua harta yang kita miliki ini adalah bukan milik kita, tapi milik Allah.
Mungkin kebanyakan orang menilai, orang miskin adalah orang yang tidak berharta, tapi buat saya orang miskin yang sebenarnya adalah orang yang kaya/merasa kaya tapi kikir, pelit dan tidak suka bersedekah serta suka menghina orang yang tidak berharta. Menurut saya, itulah orang miskin yang sebenarnya.. Dan orang-orang yang seperti itulah orang-orang yang patut dikasihani, karena mereka sangat merugi dalam hidupnya.
Sebagai orang tua, pasti kita ingin anak kita menjadi anak yang shaleh/shaleha..Maka dari itu, sebaiknya kita tanamkan rasa saling berbagi kepada orang lain, ringan tangan, berbuat baik, dan menolong orang yang kesusahan kepada mereka sejak kecil. Satu lagi, seorang anak adalah refleksi dari orang tuanya, jadi berhati-hatilah dalam mendidik anak.. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik kalau kita menginginkan anak kita menjadi orang yang baik kelak.
Ngga ada seorang pun di dunia ini yang minta dilahirkan miskin. Si miskin dan si kaya, semuanya diciptakan Allah untuk hidup berdampingan, berbagi dan saling mengasihi. Mereka diciptakan bukan untuk saling menyakiti, dimana si kaya bisa menghina si miskin seenaknya sampai si miskin merasa tersakiti. Si kaya diciptakan untuk bersedekah membantu si miskin sehingga si miskin juga bisa ikut menikmati rezeki yang Allah berikan kepada si kaya.
Belum tentu orang yang minta bantuan itu adalah orang miskin.. Belum tentu orang yang berpakaian sederhana itu orang miskin.. Belum tentu orang yang hidup hemat adalah orang miskin.. Belum tentu orang yg tidak suka menceritakan kekayaan dirinya itu adalah orang miskin.. Belum tentu orang yang yang kelihatan bersahaja itu adalah orang miskin.. Dan juga belum tentu anak-anak di sekolah yang meminta atau ingin mencicipi makanan temannya itu adalah orang miskin!
Siapa sih kita ini? Kita ini cuma makhluk Allah yang sangat kecil, sangat lemah dan sangat tidak patut untuk sombong.. Karena yang layak untuk sombong hanya Allah semata. Kita ngga usah merasa sok kaya karena yang Maha Kaya adalah Allah.. Tanpa rezeki dari-Nya, kita ngga akan pernah punya apa2. Dan semua harta yang kita miliki ini adalah bukan milik kita, tapi milik Allah.
Mungkin kebanyakan orang menilai, orang miskin adalah orang yang tidak berharta, tapi buat saya orang miskin yang sebenarnya adalah orang yang kaya/merasa kaya tapi kikir, pelit dan tidak suka bersedekah serta suka menghina orang yang tidak berharta. Menurut saya, itulah orang miskin yang sebenarnya.. Dan orang-orang yang seperti itulah orang-orang yang patut dikasihani, karena mereka sangat merugi dalam hidupnya.
Sebagai orang tua, pasti kita ingin anak kita menjadi anak yang shaleh/shaleha..Maka dari itu, sebaiknya kita tanamkan rasa saling berbagi kepada orang lain, ringan tangan, berbuat baik, dan menolong orang yang kesusahan kepada mereka sejak kecil. Satu lagi, seorang anak adalah refleksi dari orang tuanya, jadi berhati-hatilah dalam mendidik anak.. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik kalau kita menginginkan anak kita menjadi orang yang baik kelak.
Tuesday, December 06, 2011
Blogfam Pasti Berjaya
Hari ini ultah Blogfam yang ke-8. Wah ngga kerasa banget yaa tiba-tiba aja umurnya udah sewindu *jadi inget udang windu #eh?* Selamat Ulang Tahun yah Blogfam, semoga makin maju, makin ngetop, makin rame dan tentunya akan semakin menghasilkan penulis-penulis yang berkualitas..
Jujur nih yaa, agak lama juga saya meninggalkan dunia blogger dan baru saja bergabung kembali dengan teman-teman blogger lama saya. Rasanya hepi banget bisa ngobrol lagi sama mereka dan juga berkenalan sama bloggers lain yang belum kenal. Dunia jadi terasa semakin luas :D
Harapan saya sih ngga muluk-muluk, saya ingin Blogfam lebih tenar daripada sebelumnya dan menjadi wadah silaturahim buat bloggers Indonesia baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Trus kalau kopdar ya jangan di Indonesia aja, sekali-sekali kek di Kuala Lumpur gitu *hihihi* tapi biaya akomodasi dan kopdar ditanggung oleh Blogfam *pletaks*.
Btw saya ngga tau nih mau usul apa, tapi dari hati saya yang paling dalam, saya selalu mendoakan kemajuan Blogfam. Dari Blogfam saya punya sahabat dan berkenalan dengan orang hebat. Oh ya saya juga setuju kalau Blogfam disebut sebagai keluarga virtual karena di sana lah saya menemukan saudara-saudara baru.
Insya Allah, Blogfam pasti berjaya... :)
Jujur nih yaa, agak lama juga saya meninggalkan dunia blogger dan baru saja bergabung kembali dengan teman-teman blogger lama saya. Rasanya hepi banget bisa ngobrol lagi sama mereka dan juga berkenalan sama bloggers lain yang belum kenal. Dunia jadi terasa semakin luas :D
Harapan saya sih ngga muluk-muluk, saya ingin Blogfam lebih tenar daripada sebelumnya dan menjadi wadah silaturahim buat bloggers Indonesia baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Trus kalau kopdar ya jangan di Indonesia aja, sekali-sekali kek di Kuala Lumpur gitu *hihihi* tapi biaya akomodasi dan kopdar ditanggung oleh Blogfam *pletaks*.
Btw saya ngga tau nih mau usul apa, tapi dari hati saya yang paling dalam, saya selalu mendoakan kemajuan Blogfam. Dari Blogfam saya punya sahabat dan berkenalan dengan orang hebat. Oh ya saya juga setuju kalau Blogfam disebut sebagai keluarga virtual karena di sana lah saya menemukan saudara-saudara baru.
Insya Allah, Blogfam pasti berjaya... :)
Thursday, December 01, 2011
Kisah Tukang Sayur
Pagi ini saya berangkat ke pasar pagi. Sebenernya jarang-jarang juga sih saya ke pasar pagi karena biasanya saya belanja mingguan ke pasar malam. Pasar malam di Malaysia menjual berbagai keperluan mulai dari bahan mentah, makanan mateng sampai baju dan tas. Apa aja nemu deh disana.
Saya beli sayur di sebuah kios yang penjualnya orang Melayu. Tadinya berasa agak gimana gitu, karena yang antri di kasir panjang banget, tapi udah kepalang barang-barang yang ada di keranjang saya udah banyak dan saya males ngembaliin ke tempat semula. Latihan sabar hehehe..
Sembari berada di antrian, saya mengamati apa yang pakcik kasir lakukan terhadap belanjaan. Sebelum dia masukkan bahan makanan dan bumbu-bumbu ke dalam plastik, dia akan teliti betul apakah bahan tersebut layak untuk dijual. Misalkan kalau kita beli kol, dia akan buang beberapa lapis kulit luarnya sampai dia menemukan kelopak kol yang bersih, kemudian baru ditimbang. Serai yang akan dibeli pelanggan, juga akan dipotong bagian atasnya sebelum dimasukkan ke kantong plastik.
Seperti pagi ini, saya membeli seikat bayam dari kios itu. Dia buka ikatan bayam dan dicek batang demi batang dan dipastikan tidak ada bayam yang busuk di dalam ikatan itu. Setelah dicek, bayam tersebut dia ikat kembali dan siap ditimbang.
Subhanallah saya bisa membeli di kios yang pemiliknya seperti ini.
Bukan hanya kali ini saya menemui penjual yang demikian. Ada satu lagi kios langganan saya yang letaknya ngga jauh dari rumah. Kios ini pun ramainya luar biasa. Ternyata pemiliknya pun sama dengan pemilik kedai yang saya ceritakan sebelumnya. Bahkan pemilik kedai yang ini pernah cerita ke saya bahwa dia ngga akan beli sayuran yang kualitasnya jelek.
Jujur, saya kagum dengan mereka. Mereka benar-benar memperlakukan pembeli seperti raja dan tidak mengecewakan para pelanggannya. Bisa dilihat juga dari kiosnya yang setiap hari ngga pernah sepi dari pembeli. Insya Allah, penjual yang demikian akan selalu mendapatkan barokah dari Allah.. :)
Saya beli sayur di sebuah kios yang penjualnya orang Melayu. Tadinya berasa agak gimana gitu, karena yang antri di kasir panjang banget, tapi udah kepalang barang-barang yang ada di keranjang saya udah banyak dan saya males ngembaliin ke tempat semula. Latihan sabar hehehe..
Sembari berada di antrian, saya mengamati apa yang pakcik kasir lakukan terhadap belanjaan. Sebelum dia masukkan bahan makanan dan bumbu-bumbu ke dalam plastik, dia akan teliti betul apakah bahan tersebut layak untuk dijual. Misalkan kalau kita beli kol, dia akan buang beberapa lapis kulit luarnya sampai dia menemukan kelopak kol yang bersih, kemudian baru ditimbang. Serai yang akan dibeli pelanggan, juga akan dipotong bagian atasnya sebelum dimasukkan ke kantong plastik.
Seperti pagi ini, saya membeli seikat bayam dari kios itu. Dia buka ikatan bayam dan dicek batang demi batang dan dipastikan tidak ada bayam yang busuk di dalam ikatan itu. Setelah dicek, bayam tersebut dia ikat kembali dan siap ditimbang.
Subhanallah saya bisa membeli di kios yang pemiliknya seperti ini.
Bukan hanya kali ini saya menemui penjual yang demikian. Ada satu lagi kios langganan saya yang letaknya ngga jauh dari rumah. Kios ini pun ramainya luar biasa. Ternyata pemiliknya pun sama dengan pemilik kedai yang saya ceritakan sebelumnya. Bahkan pemilik kedai yang ini pernah cerita ke saya bahwa dia ngga akan beli sayuran yang kualitasnya jelek.
Jujur, saya kagum dengan mereka. Mereka benar-benar memperlakukan pembeli seperti raja dan tidak mengecewakan para pelanggannya. Bisa dilihat juga dari kiosnya yang setiap hari ngga pernah sepi dari pembeli. Insya Allah, penjual yang demikian akan selalu mendapatkan barokah dari Allah.. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)