Perasaan yang sama selalu terasa setiap kali saya menghadapi kejadian ini.. Yaitu kalau seorang ibu yang suka membandingkan anaknya dengan saudaranya atau teman-temannya.. Hhh :(
Sejak kecil, saya dan MA berusaha untuk tidak membandingkan zebby dengan siapapun. Karena dari apa yang saya baca, membandingkan anak kita dengan anak2 lain merupakah salah satu KESALAHAN DALAM MENDIDIK ANAK yang sangat mempengaruhi psikologis dia di masa mendatang. Tahukah anda semua, bahwa hal ini bisa membuat dia menjadi orang yang tidak percaya diri, tidak menjadi dirinya sendiri dan juga bisa menjadikan dia seorang yang pendendam. Kenapa? Ya karena dia tidak suka melihat orang lain lebih dari dirinya sebab kalau ada orang yang melebihi dirinya, orang tuanya akan membandingkannya dengan orang tersebut. Kalau sudah begini, maka kebencian lah yang akan muncul terhadap orang yg membandingkan dan yang dibandingkan. Efek lain dari membandingkan anak ini adalah bisa menjadikan dia seorang pembohong karena dia akan selalu ngibul bahwa dia memiliki segala kelebihan untuk menutupi kekurangannya itu..
Mau tidak mau, sebenarnya membandingkan anak kita dengan orang lain adalah cerminan dari keegoisan kita, karena kita menginginkan sesuatu pada anak kita dengan cara yang tidak benar. Membandingkan anak sama dengan memaksakan anak untuk menjadi sesuatu yang bukan dirinya, hanya menjadikannya sebagai pantulan dari diri orang lain. Apakah anda mau anak anda menjadi sebuah pantulan dari orang lain?
Ada sebuah kalimat bijak yang disampaikan oleh Dorothy Low Nolte. “Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan. Jika ia banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menentang. Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan menjadi minder. Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar. Jika anak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri. Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa percaya diri.”Ketika ingin membandingkan anak, maka bukan dengan orang lain juga bukan dengan saudara. Bandingkan anak itu dengan dirinya sendiri, bagaimana yang dulu dengan sekarang. Jika anak ada perubahan ke arah positif, maka sesungguhnya nilai yang baik bagi anak. Sebaliknya jika anak mengalami perubahan ke arah yang negatif, maka arahkan agar hal itu tidak terjadi.
Menurut saya, seorang anak memiliki keunikan dan karakter yang khas, dan kita sebagai orang tua bisa membantu mereka untuk mengembangkannya sehingga anak menjadi lebih percaya diri karena keunikannya itu. Jangan selalu menganggap bahwa prestasi sebuah anak hanya dinilai dari kemampuannya di bidang akademik. Coba gali bakat dan potensi dia sehingga kita bisa mendukung untuk mengembangkannya.
5 comments:
Tulisannya Mantap!!! Jadi ortu kudu percaya diri, percaya sama anaknya, jgn terpengaruh sama omongan orang lain :) terima anak apa adanya, adalah tugas ortu unt membimbing anak2nya dengan cinta dan kasih sayang, bukan membanding2kan dengan yg lain
makasih teh Ira.. soalnya fenomena kek gini seiring kejadian.. malah kapan hari itu ada temen di KL yg liat ada ortu lagi marah2in anaknya karena gak ranking :(
Wah bener banget tuch, Kita juga gak banding2in anak..pengalaman pribadi Ibunya ini yang slalu dibanding2kan ma sepupu yang seumuran....gak enak dibanding2in, menyakitkan ...
Bener banget Mba Ge. kalo gw, secara Zahia belom sekolah, Ni Akinya (mertua gw) suka bandingin sama anak adik ipar gw yang baru setahun, tapi BB nya udah 12 kg. lah Zahia ko 2 taun baru 10 kg-an ajah & kecil mungil. kadang gw suka sebel ajah Mba kalo udah diomongin gituh. Padahal kan BB bukan segalanya, yang penting anak sehat dan aktif *jadi curhat deh hehehe*
bun gege, bagus banget postingannya. Thanks fot sharing ya mbak *hugs zebby dan bunda*
Post a Comment